UI Dan IPB Jalin Kerjasama Dengan Universitas Di Moskow
Portal Aktual. 5 September 2018 menjadi hari
penting dan tidak terlupakan bagi Institut Pertanian Bogor (IPB) dan
Universitas Indonesia (UI). Kedua kampus bersejarah di Indonesia ini
meneken nota kesepahaman dengan Russian State Agrarian University –
Moscow Timiryazev Agricultural Academy.
Nota kesepahaman itu mengenai Pendidikan termasuk pertukaran mahasiswa, dosen, dan penelitian bidang pertanian dan lingkungan. Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan oleh Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria dan Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anisdengan Rektor Russian State Agrarian University – Moscow Timiryazev Agricultural Academy, Prof Galina D. Zolin.
”Kami berharap kerja sama ini dapat berlangsung dengan baik tidak hanya kerjasama berbentuk MOU saja melainkan dapat diaplikasikan,”kata Rektor RSAU MTAA, Galina D. Zolin. Rektor IPB Arif Satria berharap kerja sama ini bisa diimplementasikan dalam waktu dekat dan bisa dimulai dengan pertukaran mahasiswa. Dengan biaya hidup di Moskow yang tidak terlalu tinggi, peluang untuk segera menjalankan progran pertukaran mahasiswa semakin besar. Begitu pula RSAU MTAA adalah universitas pertanian terkemuka di Rusia.
Menurut Arif, Eropa Timur perlu terus digali kelebihan teknologi pertaniannya. Juga, Rusia telah diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi dunia sehingga kerjasama perlu dirintis dari sekarang. “Kami juga mengharapkan hal yang sama yaitu kerja sama dalam bidang pertukaran pelajar baik jenjang pendidikan S1, S2 dan S3, Summer school, Research, publikasi dll. Sehingga MOU yang telah kita sepakati dapat bermanfaat bagi kedua negara yaitu Indonesia dan Rusia,”kata Arif.
Rektor RSAU-MTAA Galina Zolin menjelaskan bahwa ada tiga mahasiswa Indonesia yang tahun ini memperoleh beasiswa dari Pemerintah Rusia setelah setahun lalu seorang mahasiswa lebih dahulu menjalani pendidikan S3. “Saat ini kami menerima tiga orang mahasiswa dari Indonesia dengan jenjang pendidikan S1, yaitu jurusan Agronomi, teknologi nutrisi dan lingkungan. Ketiganya itu akan mengikuti pendidikan bahasa Rusia lebih dahulu selama 1 tahun pertama. Tahun berikutnya dilanjut dengan pendidikan S1. Sebelum ini kami hanya ada 1 mahasiswa saja yaitu Ade Irma Elvira yang sekarang berkuliah S3 di sini,”tutur Galina.
Sebelum pertemuan berakhir, Galina mennjelaskan rencana berkunjung ke Indonesia yang sebelumnya sempat tertunda dalam menghadiri kegiatan GreenMetric University World Rangking yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia di Universitas Diponegoro pada April lalu. Setelah pertemuan, rektor IPB dan UI diajak mengunjungi museum agronomi dan tanah Timiryazev. Ada berbagai jenis tanah yang dapat dilihat di museum tersebut karena RSAU MTAA memiliki spesialisasi dan departemen unggulan yaitu agronomi dan tanah. Jurusan itu merupakan jurusan paling favorit di antara jurusan lainnya.
Nota kesepahaman itu mengenai Pendidikan termasuk pertukaran mahasiswa, dosen, dan penelitian bidang pertanian dan lingkungan. Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan oleh Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria dan Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anisdengan Rektor Russian State Agrarian University – Moscow Timiryazev Agricultural Academy, Prof Galina D. Zolin.
”Kami berharap kerja sama ini dapat berlangsung dengan baik tidak hanya kerjasama berbentuk MOU saja melainkan dapat diaplikasikan,”kata Rektor RSAU MTAA, Galina D. Zolin. Rektor IPB Arif Satria berharap kerja sama ini bisa diimplementasikan dalam waktu dekat dan bisa dimulai dengan pertukaran mahasiswa. Dengan biaya hidup di Moskow yang tidak terlalu tinggi, peluang untuk segera menjalankan progran pertukaran mahasiswa semakin besar. Begitu pula RSAU MTAA adalah universitas pertanian terkemuka di Rusia.
Menurut Arif, Eropa Timur perlu terus digali kelebihan teknologi pertaniannya. Juga, Rusia telah diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi dunia sehingga kerjasama perlu dirintis dari sekarang. “Kami juga mengharapkan hal yang sama yaitu kerja sama dalam bidang pertukaran pelajar baik jenjang pendidikan S1, S2 dan S3, Summer school, Research, publikasi dll. Sehingga MOU yang telah kita sepakati dapat bermanfaat bagi kedua negara yaitu Indonesia dan Rusia,”kata Arif.
Rektor RSAU-MTAA Galina Zolin menjelaskan bahwa ada tiga mahasiswa Indonesia yang tahun ini memperoleh beasiswa dari Pemerintah Rusia setelah setahun lalu seorang mahasiswa lebih dahulu menjalani pendidikan S3. “Saat ini kami menerima tiga orang mahasiswa dari Indonesia dengan jenjang pendidikan S1, yaitu jurusan Agronomi, teknologi nutrisi dan lingkungan. Ketiganya itu akan mengikuti pendidikan bahasa Rusia lebih dahulu selama 1 tahun pertama. Tahun berikutnya dilanjut dengan pendidikan S1. Sebelum ini kami hanya ada 1 mahasiswa saja yaitu Ade Irma Elvira yang sekarang berkuliah S3 di sini,”tutur Galina.
Sebelum pertemuan berakhir, Galina mennjelaskan rencana berkunjung ke Indonesia yang sebelumnya sempat tertunda dalam menghadiri kegiatan GreenMetric University World Rangking yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia di Universitas Diponegoro pada April lalu. Setelah pertemuan, rektor IPB dan UI diajak mengunjungi museum agronomi dan tanah Timiryazev. Ada berbagai jenis tanah yang dapat dilihat di museum tersebut karena RSAU MTAA memiliki spesialisasi dan departemen unggulan yaitu agronomi dan tanah. Jurusan itu merupakan jurusan paling favorit di antara jurusan lainnya.
Komentar
Posting Komentar